Sabtu, 27 September 2014

What I Got Today ? Pertemuan VII 25/09/2014

BADAN DAN JIWA
       Badan dan jiwa adalah satu kesatuan yg membentuk pribadi manusia. Kesatuan keduanya membentuk keutuhan pribadi manusia.
       Pembahasan kita:
1)    Dua aliran yang melihat badan dan jiwa secara bertolak belakang: monisme dan dualisme.
2) Tanggapan terhadap kedua aliran.
3) Pengertian dan hakekat badan dan jiwa.
MONOISME
       adalah aliran yang menolak pandangan bahwa badan dan jiwa merupakan dua unsur yang terpisah. Badan dan jiwa adalah satu substansi. Keduanya satu kesatuan yang membentuk pribadi manusia.
       Tiga bentuk aliran ini: materialisme, teori identitas dan idealisme.
Materialisme = menempatkan materi sebagai dasar bagi segala hal yg ada (fisikalisme). Manusia juga bersumber pada materi. Manusia tidak pernah melampaui potensi jasmaninya. Jiwa tidak punya eksistensi sendiri. Jiwa bersumber dair materi. Eksistensi jiwa bersifat kronologis (hasil hubungan sebab akibat). Reduksi humanitas pada dimensi fisik punya implikasi negatif pd penilaian atas aktivitas mental.
Teori identitas = menekankan hal berbeda dari materialisme, tapi mengakui aktivitas mental manusia. Ini menjadi ciri khas manusia. Letak perbedaan jiwa dan badan hanya pada arti bukan referensi. Badan dan jiwa merupakan dua elemen yg sama.
Idealisme = ada hal yg tidak dpt diterangkan semata berdasarkan materi, seperti pengalaman, nilai dan makna. Itu hanya punya arti bila dihubungkan dengan sesuatu yang imaterial yaitu jiwa.
Rene Descartes dengan cogito ergo sumnya menjadi peletak dasar dari idealisme.
DUALISME
       Adalah badan dan jiwa adalah dua elemen yg berbeda dan terpisah. Perbedaannya ada dalam pengertian dan objek.
       Empat cabang: interaksionisme, okkasionalisme, paraleleisme dan epifenomenalisme. 1) Interaksionisme =fokus pada hubungan timbal balik antara badan dan jiwa. Peristiwa mental bisa menyebabkan peristiwa badani dan sebaliknya.
2) Okkasionalisme = memasukkan dimensi ilahi dalam membicarakan hubungan badan dan jiwa. Hub peristiwa mental dan fisik bisa terjadi dengan campur tangan ilahi.
3) Paralelisme = sistem kejadian ragawi terdapat di alam, sedangkan sistem kejadian kejiwaan ada pada jiwa manusia. Dalam diri manusia ada dua peristiwa yang berjalan seiring yaitu peristiwa mental dan fisik, namun satu tidak jadi sumber bagi lainnya.
4) Epifenomenalisme = melihat hubungan jiwa dan badan dari fungsi syaraf. Satu- satunya unsur untuk menyelidiki proses kejiwaan adalah syaraf.
TANGGAPAN SINGKAT:
1)    Pandangan monisme, bertentangan dengan hakekat manusia sesungguhnya.
Plato berkata, badan dan jiwa punya sifat yg berbeda. Badan sementara, jiwa abadi. Kelemahan materialisme adalah tidak bisa melihat bahwa pengalaman bersifat personal.

2) Pandangan dualisme, khususnya paralelisme yang mengatakan badan jiwa dua hal yang terpisah, tidak terkait, sulit diterima. Perbuatan baik muncul dari niat yang baik. Manusia adalah makhluk rohani dan jasmani sekaligus.
BADAN MANUSIA
       Badan adalah elemen mendasar dalam membentuk pribadi manusia.
       Pandangan Tradisional
Badan adalah kumpulan berbagai entitas material yang membentuk makhluk. Mekanisme gerakan badan bersifat mekanistik. Pandangan ini tidak memberikan pandangan utuh tentang manusia. Badan harus dimengerti melebihi dimensi fisik. Badan menyangkut keakuan. Membicarakan tubuh adalah membicarakan diri (Gabriel Marcel). Hakekat badan bukan pertama-tama terletak pada dimensi materialnya, tapi dalam seluruh aktivitas entitas yg terjadi dalam badan: tertawa, menangis, berjalan, lari, duduk, dll.
JIWA MANUSIA
       Badan manusia tidak memiliki apa-apa tanpa jiwa. Tidak ada keakuan bila dilepaskan dari jiwa. Dalam pandangan tradisional jiwa – makluk halus, tidak bisa ditangkap indera. Konsep ini menempatkan jiwa di luar hakekat manusia. Ini ditolak. Jiwa harus dipahami sebagai kompleksitas kegiatan mental manusia. Jiwa menyadarkan manusia siapa dirinya.
       James P Pratt menunjuk ada empat kemampuan dasar jiwa manusia.
Pertama, menghasilkan kualitas penginderaan.
Kedua, mampu menghasilkan makna yang berasal dari pengeinderaan khusus.
Ketiga, mampu memberi tanggapan terhadap hasil penginderaan.
Empat, memberi tanggapan pada proses yg terjadi dalam pikiran demi kebaikan.
       Agustinus: manusia hanya bisa melakukan penilaian terhadap tindakannya karena dorongan dari jiwa. Jiwa mendorong manusia untuk melakukan hukum-hukum moral yang diketahui. Praktek moral sehari-hari adalah tanda berfungsinya jiwa dalam diri seseorang. Kemampuan jiwa menunjukkan bahwa kegiatan manusia bukan mekanistik.
       KESIMPULAN
Realitas manusiawi – realitas prinsipial terbentuk dari dua elemen, yaitu material dan spiritual.
Badan dan jiwa = satu kesatuan yg membentuk eksitensi manusia. Jiwa tidak bisa berfungsi baik  kalau tidak ada badan. Badan manusia bukan mekanistik, tapi dinamika dari jiwa itu sendiri.

Sumber : Slide Badan dan Jiwa Pak Raja Oloan 25/09/2014

What I Got Today ? Pertemuan VIII 26/09/2014

MANUSIA DAN AFEKTIFITASNYA

Kekayaan dan kompleksitas afektivitas manusia
       Yang membedakan manusia dengan tumbuhan adalah afektivitasnya.
       Afektivitaslah yg membuat manusia ‘berada’ di dunia, berpartisipasi dengan orang lain. Afektifitaslah yg mendorong orang untuk mencintai, mengabdi dan menjadi kreatif.
       Cara hadir kita di dunia diperdalam oleh afektivitas.
       Afektivitas termasuk kegiatan yg kompleks.
       Seluruh kehidupan afektif berputar pada dua kutub yg bertentangan satu sama lain: mengarah pada obyek karena menyukainya, atau berpaling darinya karena menganggapnya buruk.
Cinta = buah afektivitas positif,
Benci= buah afektivitas negatif. Sebenarnya cintalah yg paling dasariah.
       Sikap mana yang diambil afektivitas berhadapan dengan obyek?àTerhadap obyek yang dianggap berguna subyek mencintainya. Ini disebut cinta utilitaris/bermanfaat.
       Dibedakan ‘perasaan’ dan ‘emosi’.àKehidupan afektif memperlihatkan macam-macm cara yang berbeda-beda menurut bagaimana subyek menguasai obyek.
Keadaan afektif yang berbeda-beda ini disebut ‘hasrat-hasrat jiwa’ (Thomas Aquinas).
       Meninjau ciri khas kebenaran afektivitas yg disebut ‘suasana hati.’ Orang bersuasana hati baik: bila semua kemampuan bekerja dg baik.
APA YANG BUKAN AFEKTIVITAS
       Cinta membuktikan diri dalam perbuatan-perbuatan. Cinta mendahului perbuatan-perbuatan.
       Kerap afektivitas itu disamakan dengan kesanggupan merasa:
 Padahal kehidupan afektif bukan hanya menyangkut merasa saja, tapi juga menyangkut hal yang spiritual.
APA YANG MERUPAKAN PERBUATAN AFEKTIF
       Hidup afektif atau afektivitas
seluruh perbuatan afektif yg dilakukan subyek sehingga subyek ditarik oleh obyek atau sebaliknya.
       Perbuatan afektif sedikit mirip dengan  ‘perbuatan mengenal’ karena dianggap perbuatan vital/imanen. Tapi perbuatan afektif beda dengan ‘perbuatan mengenal’ karena perbuatan afektif itu lebih pasif, sedangkan pada ‘perbuatan mengenal’ subyek membuka diri pd obyek.
KONDISI AFEKTIVITAS MANUSIA
       Agar ada afektivitas, perlu suatu ikatan kesamaan antara subyek dan obyek perbuatan afektifnya.
       Apakah kesenangan harus dicurigai?
Saya hidup dibawah ‘cara afektif’ kesenangan, bila saya sungguh bersatu dalam perasaan dan pikiran dengan apa yg baik bagi saya.
Kesenangan adalah perasaan yang dialami subyek bila dia dihinggapi oleh keadaan berada lebih baik..
CATATAN TENTANG CINTA AKAN DIRI, SESAMA, DAN TUHAN
       Orang sering menganggap cinta diri sendiri adalah egoisme, maka tidak baik. Padahal cinta akan diri sendiri dapat ditemukan pada orang yang sanggup mencintai orang lain dengan sungguh-sungguh.
       Egoisme menolak setiap perhatian otentik pada orang lain. Orang egois hanya mengambil untung dari apa saja.
       Jika kita mencintai Tuhan dengan seluruh jiwa/hati, tidakkah itu sama dengan mengasingkan diri dari diri sendiri?
 Tidak. Tuhan tidak melawan kita. Ia transenden dan imanen.
St. Agustinus: Tuhan adalah pokok pangkal kepribadian kita masing-masing.
Ia adalah dasar dalam mana semua manusia saling berkomunikasi. Maki saya mendekati orang lain, makin saya mendekati Tuhan.

Sumber : Slide Afektivitas Manusia oleh Bapak Raja Oloan T. 26/09/2014


KEBEBABASAN
JIWA DAN KEBEBASAN
¡  Eksistensi jiwa dalam tubuh memampukan manusia untuk menghadirkan diri secara total di dunia dan memungkinkan manusia menentukan perbuatannya
¡  Dalam fungsi menentukan perbuatan, jiwa berhubungan dengan kehendak bebas
¡  Karena jiwalah manusia menjadi mahluk bebas
¡  Kebebasan itu mendasar bagi manusia dan merupakan penting humanisme
sejarah manusia merupakan sejarah perjuangan kebebasan” (Erich Fromm, The Fear of Freedom, 1960)
Artinya, kebebasan menjadi bagian tak terpisahkan dari eksistensi manusia
PANDANGAN DETERMINISME
}  Determinisme
aliran yang menolak kebebasan sebagai kenyataan hidup bagi manusia. Setiap peristiwa, termasuk tindakan dan keputusan manusia disebabkan oleh peristiwa-peristiwa lainnya.
}  Seluruh kegiatan manusia di dunia berjalan menurut keharusan yang bersifat deterministik
       Determinisme fisik-biologis
       Determinisme psikologis
       Determinisme sosial
       Determinisme teologis
KEBEBASAN SEBAGAI EKSITENSI MANUSIA
}  Kelemahan determinisme:
       Menyangkal sifat multidimensional dan paradoksal manusia
(paradoks tidak meniadakan kebebasan juga keharusan, bukan?)
       Menyangkal bahwa manusia selalu melakukan evaluasi dan penilaian terhadap tindakannya
       Menafikan adanya tanggung jawab (tak relevan menuntut tanggung jawab atas kesalahan, bukan?)
ARGUMENNNYA
}  Manusia hidup dalam “kemungkinan dapat”/berhadapan dengan pilihan berbeda bobot
}  Adanya tanggung jawab (bagaimana kehidupan berjalan teratur tanpa adanya tanggung jawab?)
}  Makna perbuatan moral ada pada kebebasan (bnd. Pandangan Immanuel Kant tentang kebebasan dan kehidupan moral)
               

KEBEBASAN
}  Pengertian umum/Kebebasan negatif/tidak ada hambatan (tidak ada paksaan, tidak ada hambatan, tidak ada halangan, tidak ada aturan). Tapi ini bukan kebebasan eksistensial
}  Pengertian khusus/kebebasan eksistensial
       Penyempurnaan diri (ingat filsafat proses Whitehead?)
       Kesanggupan memilih dan memutuskan
       Kemampuan mengungkapkan berbagai dimensi kemanusiaan (kebebasan/hak-hak dasar seperti ditegaskan Franz Magnis-Suseno)
JENIS JENIS KEBEBASAN
  • Kebebasan horizontal (berkaitan dengan kesenangan dan kesukaan, bersifat spontan, semata pertimbangan intelektual) dan kebebasan vertikal (pilihan moral, pertimbangan tujuan, tingkatan nilai)
  • Kebebasan eksistensial (kebebasan positif, lambang martabat manusia) dan kebebasan sosial (terkait dengan orang lain, kebebasan
  • Nilai humanistik dalam kebebasan eksistensial
    • Melibatkan pertimbangan
    • Mengedepankan nilai kebaikan
    • Menghidupkan otonomi
    • Menyertakan tanggung jawab
  • Kebebasan sosial dibatasi dalam hal fisik, psikis dan normatif
  • 4 alasan adanya pembatasan kebebasan sosial:
    • Menyertakan pengertian
    • Memberi ruang bagi kebebasan eksistensial
    • Menjamin pelaksanaan keadilan bagi masyarakat
    • Terkait dengan hakikat manusia sebagai mahkhluk sosial
SEJARAH PERKEMBANGAN KEBEBASAN
¢  Masalah yang sudah sangat lama dan memiliki sejarah panjang
¢  Filsafat Yunani tidak memberikan jawaban yang memuaskan atas masalah kebebasan karena…
  Adanya pandangan bahwa semua hal berada di bawah “nasib”, “kehendak mutlak” yang mengatasi manusia dan para dewasa, yang secara sadar atau tidak sadar menentukan tindakan. Jadi, tak ada pertanggungjawaban manusia atas tindakannya
  Menurut pemikiran Yunani, manusia adalah bagian alam maka harus mengikuti hukum umum yang mengaturnya
  Manusia terpengaruh oleh sejarah yang bergerak secara siklis
SEJARAH PEERKEMBANGAN MASALAH KEBEBASAN
¢  Zaman abad pertengahan, masalah kebebasan dilihat dalam perspektif teosentrik
¢  Zaman modern, perspektif teosentrik digantikan oleh perspektif antroposentrik
¢  Era kontemporer (pascamodern?), kebebasan dipermasalahkan dari sudut pandang sosial
¢  Kebebasan dalam pemikiran Timur cenderung dilihat sebagai pembebasan dari kendala keinginan egoistik dan dari kecemasan untuk mencapai kesatuan dan pengendalian diri

Sumber : Slide Kebebasan oleh Pak Bonar 26/09/2014


Jumat, 26 September 2014

Pertanyaan dan Jawaban Presentasi 26/09/2014

Haloo teman teman semuaa



Hari ini, kami mendapat tugas kelompok lagi, yaitu membuat presentasi  dalam waktu yang sesingkat-singkat nya tadi siang tentang :

"Pengetahuan dan Intelegensi Manusia Pengertian Dalam Manusia"

Dan dalam presentasi tadi siang kami mendapat berbagai pertanyaan dari kelompok kelompok lain berikut jawaban nya :
1. Apa contohnya pada intelegensi melalui aktivitas dinamisme intelektual?(ATMOSPHERE)
2. Tolong berikan contoh pengetahuan reflektif dan intuitif ! (ONZE PHILOSOPHIE)
3. Apa kegunaan filsafat manusia bagi anak keterbatasan mental?                                      (FUTURE PSYCHOLOGIST)
4. Apa yang dimaksud pengetahuan sebagai subjek?(BBB)
5. Menurut kalian apa kegunaan inteligensi untuk manusia? (NOVIA HALIM 073)
6. Contoh intelegensi (FTA)
7. Contoh ketegasan ( QUE SERA-SERA )
8. Menurut Eccless menyatakan bahwa imajinasi kreatif terjadi tanpa tergantung pada otak. Bagaimana bisa hal itu terjadi sedangkan seluruh aktifitas itu otak yang mengatur? (WINDMILLS)

 Jawab : 
1. Menurut kami contoh nya adalah menjadi ketua suatu organisasi, dia harus mempunya kehendak yang kuat memajukan oraganisasinya, keyakinan terhadap anggotanya, keberanian memutuskan pilihan, dan kesabaran merintis visi misinya.

2. Intuitif :Jika ada orang yang tidak dikenal, memegang pisau, secara intuitif kita akan merasa terancam dan berusaha menghindar dari orang tersebut. 
Reflektif : Jika kita menyisakan makanan, besoknya makanan tersebut akan basi. Kita belajar dan telah mengetahui kalau makanan tersebut akan basi. Jadi, di kesempatan berikutnya, kita tidak lagi meninggalkan makanan.

3. Menurut kami ada, karena objek filsafat manusia itu sendiri adalah manusia itu sendiri. Namun disini kami belum menemukan contoh gunanya secara langsung.

4. Mohon maaf, ada kesalah dalam slide kami, seharusnya bukan pengetahauan sebagai subjek, seharusnya pengetahuan bagi subjek, yang aritinya secara hakiki berupa bereksistensinya subjek dalam memperkaya kegiatan yang eksistensi subjek.

5. Untuk membantu manusia menjawab segala pertanyaan yang ada,menambah wawasan manusia tersebut. Menjadi manusia yang tidak hanya menereima apa yang ada secara mentah-mentah, mungkin bahasa awam nya " agar tidak dibodoh-bodohi"



6.Jika seseorang mengamati tanaman bunganm ini adalah presepsi. Tetapi kalau ia mengamati bunga-bungan yang sejenis atau mulai menghitung, menganalisa, membandingkan dari bebagai macam bungan, maka perbuatan sudah merupakan perbuatan berintelegensi.
sumber :http://fatkhulmoein.wordpress.com/2008/12/07/intelegensi-dan-emosi/

7. Sebagai contoh saat kita mau memilih satu diantara 2 jalan , LEBAR atau SEMPIT. Keputusanku harus
JELAS: maksudnya kita tahu milih jalan LEBAR atau SEMPIT. Orang lain pun bisa tahu saya itu mengambil jalan LEBAR atau SEMPIT.
TIDAK RAGU-RAGU : dengan mantap dan kalau perlu cepat segera melangkah untuk masuk ke jalan LEBAR ( misalnya kalau saya pilih jalan LEBAR). jangan tunda-tunda, melangkah gak ya… ntar dulu deh..eh langkah aja deh. Itu ragu-ragu namanya.
TENTU : setiap keputusan yang ku pilih, akan menghadapkanku  kepada suatu konsekuensi-konseskuensi dari masing-masing pilihan itu.

maksudnya begini, aku pilih jalan LEBAR, konsekuensi yang kuhadapi ya aku tidak akan melihat pemandangan di sekitar jalan SEMPIT, begitu juga sebaliknya. Dan mungkin konsekuensi2 lainnya. Tidak bisa saya menikmati pemandangan LEBAR, dapat juga pemandangan SEMPIT.

8. Imajinasi kreatif adalah aktivotas otak. Menurut John Eccles (1972, dalam Khatena, 1992), bila otak hendak melakukan kegiatan imajinasi kreatif, selain otak harus memiliki jumlah neuron yang cukup, neuron itu juga memiliki hubungan synaptic yang sehat, sehingga memiliki sensitivitas dalam meningkatkan kekayaan pola ingatan yang disebut engran. Bila imajinasi kreatif muncul, maka otak memiliki kapasitas unik untuk melanjutkan kegiatan, mengkombinasikan dan tukar menukar pola dengan cara-cara baru. Menurut Eccles, imajinasi kreatif adalah aktivitas manusia yang paling tinggi di antara semua kegiatan manusiawi.

Apakah Manusia Bebas atau Tidak ?

KEBEBASAN
Sumber :http://www.healthyhabitsolutions.com/images/freedom.jpg


Hari ini kami belajar tentang KEBEBABASAN, karena judul besar pembahasan kami adalah filsafat manusia, jadi kami mendapat pertanyaan, 

      "Apakah manusia itu bebas atau tidak?"

Menurut pendapat saya,
Manusia itu adalah individu yang bebas namun harus bertanggung jawab. Artinya, semua individu diberi kebebasan, dimana individu bebas memilih apa yang ingin ia lakukan, apa pilihan yang ingin dia pilih,dan dapat mempertanggungjawabkan pilihan - pilihanya tersebut dan juga untuk dapat menerima segala konsekuensi yang ada dari setiap tindakan yang ia lakukan dan pilihan yang dia ambil.

Contoh : 
Mahasiswa boleh memilih untuk tidak mengerjakan tugasnya sebagai mahasiswa, namun mahasiswa harus mau menerima konsekuensinya, yaitu berupa nilai E dan tidak dapat lulus, jika mahasiswa tersebut tidak mengerjakan tugasnya sebagai mahasiswa

Demikian pendapat saya :D

Kamis, 25 September 2014

TUGAS KELOMPOK BADAN DAN JIWA

Haloo teman teman, kali ini kami mendapatkan tugas untuk membuat Dialog Imajinatif Badan dan Jiwa, menyangkut pelajaran yang kami pelajari hari ini, yaitu tentang Badan dan Jiwa 


Dialog ini,kami menggunakan bahasa “gahol” agar dialog dapat lebih interaktif dan menarik. hehe:D

Selamat membaca :-)



DIALOG IMAJINATIF BADAN DAN JIWA



                                     Ini adalah BADAN                 Ini adalah JIWA





Sumber gambar :
badan : http://us.123rf.com/450wm/kakigori/kakigori1311/kakigori131100008/23685438-cute-brunette-woman-posing-making-different-worried-sad-face-expressions.jpg
jiwa : http://www.robertlanza.com/images/huff_post/do-we-have-a-soul-a-scientific-answer.jpg
mantan : http://www.wikihow.com/images/d/dd/Color-Step-9.jpg