Rabu, 17 September 2014

What I Got Today ? Pertemuan II 16/09/2014

Hari Kedua, 16 September 2014

Hari kedua di blok filsafat ini saya mempelajari cabang-cabang dari filsafat.

Aristoteles : Analitika dan Dialetika
  
sumber :https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUhoyV8OcKRDJFsvdVjN5jsXz38jngrQBPSGtqspnlJkFr1FKCzAW6hV9cJtxmIJsB2SGLQLLQIqDfQacTVA_wh3m1T8_Nd7GWWsAVhmPcmgpRwVRtmQNMRY-qmGPGSnCPa4UrNVplPqM/s1600/tales-de-mileto.jpg
Christian Wolff (1679-1754) : Logika, Ontologi, Kosmoogi, Psikologi, Teologi Naturalis, Etika
sumber : http://images.fineartamerica.com/images-medium-large/baron-christian-von-wolff-granger.jpg
     

Will Durant (The Story of Philosophy, 1962) : Logika Estetika, Etika, Politika, Metafisika
sumber :http://lifeondoverbeach.files.wordpress.com/2012/11/will-durant.jpg
 






Eerste Nederlandse Systematich Ingerichte Encyclopaedie : Metafisika, Logika, Epistemologi, Filsafat Ilmu, Filsafat Naturalis, Filsafat Kultural, Filsafat Sejarah, Estetika, Etika, dan Filsafat Manusia.
     
The World University Encyclopedia: Sejarah filsafat, Metafisika, Epistemologi, Logika, Etika, Estetika.

Cabang Filsafat secara umum :
  1. Epistemologi: Filsafat ilmu pengetahuan
  2. Metafisika: Ontologi, Kosmologi, Teologi metafisik, Antropologi
  3. Logika: Ilmu berpikir kritis
  4. Etika: Filsafat tingkah laku
  5. Estetika: Filsafat keindahan
  6. Aksiologi: Filsafat Nilai
  7. Filsafat Khusus berbagai disiplin ilmu: Fils. Pendidikan, Fils. Agama, Fils. Hukum, Fils. Ekonomi, dll.

EPISTEMOLOGIS
          Etimologis: episteme (pengetahuan), logos (kata, pikiran, percakapan, ilmu)
          Epistemologi: kata, pikiran, percakapan ttg pengetahuan atau ilmu pengetahuan.
          Pokok persoalan: sumber, asal mula, sifat dasar, batas, jangkauan, validitas.
          Pengetahuan memiliki subjek, yakni yang mengetahui, dan objek yaitu sesuatu yang ikhwalnya kita ketahui.
          Pengetahuan bertautan erat dengan kebenaran, krn demi kebenaran pengetahuan eksis. Memang sulit mencapai seluruh kebenaran.

TIGA JENIS PENGETAHUAN
      Pengetahuan biasa: pra-ilmiah, karena hasil pencerapan indrawi dan hasil pemikiran rasional yang masih harus diuji lebih lanjut kebenarannya.
   Pengetahuan ilmiah: diperoleh lewat metode ilmiah dan dapat dijamin kepastian kebenarannya.
   Pengetahuan filsafati: pemikiran rasional yang didasarkan pada pemahaman dan pemikiran logis, analitis dan sistematis.




ADAKAH PENGETAHUAN YANG BENAR DAN PASTI?

Penganut skeptisisme: segala sesuatu dapat saja disangsikan kebenarannya.

Pegangannya ungkapan Sokrates: “Apa yang saya ketahui ialah bahwa saya tidak mengetahui apa-apa”.
Tidak ada pengetahuan yang pasti.

Phyrro (365-275SM), pencipta skeptisisme sistematis pertama
Kita harus senantiasa menyangsikan segala sesuatu, karena tidak ada yang benar-benar dapat diketahui dg pasti.

J. Wilkins (1614-1672) dan J. Glanvill (1636-1680): membedakan pengetahuan tertentu yang sempurna dan pengetahuan tertentu yang sudah pasti. Tak seorangg pun manusia dapat meraih pengetahuan sempurna karena kemampuan manusia telah cacat.

David Hume (1711-1776): serang dasar pengetahuan empiris. Tidak ada generalisasi pengalaman yang dpt dibenarkan secara rasional. Generalisasi induktif bukan suatu proses berpikir, tapi sekedar berharap.

Thomas Reid (1710-1796): Menyanggah presuposisi sentral Hume yang mengatakan bahwa kepercayaan kita yang sangat mendasar harus dibenarkan oleh argumen rasional falsafati. Bukti rasional falsafati yang dikehendaki Hume sesungguhnya tidak pantas dan tidak tepat, karena argumen rasional falsafati akan terus menerus memerlukan argumen rasional falsafati tak terbatas.

Albert Camus (1913-1960): Manusia berusaha menakar makna dari sesuatu yang pada hakekatnya tak bermakna. Baginya, tidak ada makna, tidak ada pengetahuan yang benar secara objektif.

KESASIHAN PENGETAHUAN

Teori kesahihan koherensi: proposisi diakui sahih bila ia memiliki hubungan dengan gagasan proposisi sebelumnya yang sahih.
Teori kesahihan korespondensi: pengetahuan sahih, bila proposisi bersesuaian dengan realitas, punya kaitan erat dengan kepastian inderawi.
Teori kesahihan pragmatis: pengetahuan sahih bila proposisi punya kegunaan bagi yang memiliki pengetahuan.
Teori kesahihan logikal: memiliki term berbeda, tapi berisi informasi sama dan tak perlu dibuktikan lagi, mis. Siklus adalah lingkaran, lingkaran itu bulat. => Lingkaran bulat tak perlu dibuktikan kebenarannya.

AKSIOLOGI
 
Aksiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu axios (nilai) dan logos (ilmu) berarti nilai berkaitan dengan kegunaan.
 
Aksiologi adalah cabang filsafat yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya, ilmu yang membicarakan tujuan ilmu pengetahuan itu sendiri. Kegunaan bagi kehidupan manusia, kajian tentang nilai-nilai, khususnya etika.
Bagian filsafat yang menaruh perhatian tentang baik dan buruk, benar dan salah, serta tentang cara dan tujuan dari perbuatan manusia.

Aksiologi merumuskan suatu teori yang konsisten mengenai perilaku etis

Surisumantri : aksiologi merupakan teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang di peroleh. 

Nilai yang dimaksud dalam aksiologi adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai

Aksiologi membedakan "yang ada" dengan nilai, membedakan fakta dan nilai.

Fakta : sesuatu yang ada secara nyata, berlansung begitu saja. Ditemui dalam konteks
            deskripsi  dan dilukiskan secara objektif
Nilai : sesuatu yang berlaku, sesuatu yang memikat atau menghimbau kita. Berperan dalam
           suasana apresiasi.

Fakta selalu mendahului nilai.

Ciri-ciri nilai :
   1. Nilai berkaitan dengan subjek
   2. Nilai tampil dalam konteks praktis
   3. Nilai menyangkut sifat yang ditambah oleh subjek pada sifat yang dimiliki oleh objek.

Macam-macam nilai :
   1. Nilai ekonomis
   2. Nilai estetis

NILAI MORAL

> memiliki kekuatan besar yang memaksa  untuk menerimanya, walaupun bertentangan 
   dengan hasrat kecendrungan dan kepentingan pribadi kita.

> Setiap nilai memperoleh bobot moral bila diikut sertakan dalam tingkah laku moral.
   Kejujuran sebagai nilai moral menjadi kosong, bila tidak diikut sertakan dengan nilai lain.

Nilai dibagi 4 kelompok :
1. Nilai yang menyangkut kesenagan dan ketidaksenangan terdapat dalam objek yang 
    perpadanan dengan makhluk yang mempunyai indera.
2. Nilai-nilai vitalitas perasaan halus, kasar, luhur dll.
3. Nilai rohani 
4. Nilai religius
ada hirarki dari pengelompokan diatas : nilai vital lebih tinggi dari nilai kesenangan, nilai rohani lebih tinggi dari vital, dstnya.

Ciri-ciri nilai moral :
   1. Berkaitan dengan tanggung jawab kita sebagai manusia
   2. Berkaitan dengan hari nurani
   3. Mewajibkan, misalnya nilai moral mewajibkan secara absolut
   4. Bersifat formal, tidak terlepas dari nilai lain

Nilai bukan merupakan benda atau unsur dari benda, melainkan sifat, kualitas yang dimiliki objek tertentu yang dikatakan "baik"


Aksiologi dibagi dalam dua bagian :
1. Etika (filsafat etika), prinsip-prinsip dan konsep-konsep yang mendasari penilaian
    terhadap perilaku manusia.
2. Estika (filsafat keindahan) , prinsip-prinsip yang mendasari penilaian atas berbagai
    bentuk seni, yang menkaji apa tujuan seni, peranan rasa dalam pertimbangan estetika,
    bagaimana kita bisa mengenal karya besar seni.

OBJEKTIVITAS DAN SUBJEKTIVAS NILAI

>Nilai terkadang objektif dan terkadang subjektif
>Nilai dikatakan objektif apabila nilai-nilai tidak bergantung pada subjek atau kesadaran
  yang menilai
>Nilai dikatakan subjektif apabila subjek berperan dalam memberikan penilaian dan
  kesadaran manusia menjadi tolak ukurnya.

Peranan nilai :
   1. Nilai merupakan objek sejati bagi tindakan manusia
   2. Nilai mengarakan manusia dan memberi daya tarik bagi manusia dalam membentuk
      dirinya melalui tindakan-tindakannya.
   3. Menata hunungan sosial dalam masyarakat.
   4. Memperkuat identitas kita sebagai manusia.


Setalah sesi ini, kami mendiskusikan " nilai-nilai dari Universitas Tarumanagara" dan mempresentasikannya.

METAFISIKA
     Etimologis: meta ta physika = sesudah fisika.
  Istilah Andronikos dari Rhodes untuk 14 buku Aristoteles yg ditempatkan sesudah fisika (8 buku). Aristoteles sendiri menyebut filsafat pertama (metafisika) dan filsafat kedua (fisika).
      Beragam arti metafisika:
 > upaya mengkarakterisasi realitas sbg keseluruhan.
      > usaha menyelidiki apakah hakikat yg berada di balik realitas.
      > (umum) pembahasan falsafati yg komprehensif mengenai seluruh realitas atau segala           sesuatu yang ada.
Pembagian metafisika:
  1.  Metafisika umum (ontologi)
  2.  Metafisika khusus, yg meliputi : kosmologi, teologi metafisik, fils. Antropologi

 1. METAFISIKA UMUM
Membahas segala sesuatu yg ada secara menyeluruh dg cara memisahkan eksistensi dari penampilann eksistensi itu.

Tiga Teori Ontologis

aa. Idealisme: ada sesungguhnya berada di dunia ide, yg tampak nyata dalam alam indrawi hanyalah bayangan dari yang sesungguhnya. Tokohnya :



Berkeley (1685-1753): satu-satunya realitas sesungguhnya ialah aku subjektif spiritual.
sumber :http://images.fineartamerica.com/images-medium-large/1-george-berkeley-1685-1753-granger.jpg
 



 
I Kant (1724-1804): objek pengalaman ialah yg ada dalam ruang dan waktu, penampilan dr yang tak punya eksistensi dan independen di luar pemikiran kita. 
sumber :http://www.faithinterface.com.au/wp-content/uploads/2009/05/kant.bmp


 

 Hegel (1770-1831): segala sesuatu yang ada adalah satu bentuk dr satu pikiran.

sumber :http://de-alio.ru/wp-content/uploads/2011/08/hegel.jpg



bb. Materialisme: menolak hal yg tak kelihatan. Ada yang sesungguhnya adalah yg keberadaannya semata-mata material. Realitas ialah alam kebendaan. 
h 
     Leukippos dan Demokritos
     (460-370sM): realitas bukan hanya satu 
     tapi banyak unsur yg tak dpt dibagi (atom).
 sumber :http://i.mlquotes.com/authors/Democritus.jpg
http://www.leukippos.org/Leukippos_Institute/About_files/Leukippos%20painting.jpg





Hobbes (1588-1679): seluruh realitas ialah materi yg tak bergantung pada pikiran kita. L.A.Feuerbach (1804-1872): material adalah realitas sesungguhnya, manusia bagian dari alam meteri itu.

cc. Dualisme: tipe fundamental substansi adalah materi (secara fisis) dan mental (tdk kelihatan scr fisis). Harus dibedakan dengan monisme dan pluralisme (teori ttg jumlah substansi).
Metafisika khusus (teologi metafisik)
 Kosmologi: (kosmos=dunia/ketertiban, logos=kata, ilmu) percakapan ttg alam/ketertiban paling fundamental dr seluruh realitas.
Memandang alam sebagai totalitas dari fenomena.
Yg disoroti: ruang dan waktu, perubahan, kebutuhan, keabadian dg metode rasional.
   Teologi metafisik: dikenal dg theodicea yg membahas kepercayaan pd Allah di tengah realitas kejahatan yg merajalela di dunia.
Membahas eksistensi Allah lepas dari kepercayaan agama. Beberapa tokoh Anselmus, Descartes, Thomas Aquinas, I.Kant membuktikan Allah ada dg bukti rasional sbb:
©  Argumen Ontologis: semua manusia punya ide tentangg Allah. Realitas lebih sempurna dari ide. Tuhan pasti ada dan realitas adanya pasti lebih sempurna dr ide manusia ttgTuhan.
©  Argumen Kosmologis: setiap akibat pasti punya sebab. Dunia (kosmos) adalah akibat. Penyebab adanya dunia ialah Tuhan.
©   Argumen Teleologis: Segala sesuatu ada tujuannya. Seluruh realitas tidak terjadi dengan sendirinya. Pengatur tujuan adalah Tuhan.
©   Argumen Moral: Manusia bermoral karena dapat membedakan yang baik dan buruk. Dasar dan sumber moralitas adalah Allah.
    Filsafat Stoa : panteistis – segala sesuatu dijadikan oleh kekuatan ilahi atau kekuatan alam. Spinoza melihat segala sesuatu yang ada adalah Allah. Skeptisisme sebaliknya meragukan adanya Allah.
       David Hume: Tidak ada bukti yang benar-benar sahih yang membuktikan Allah ada. Hume menolak Allah dan kebenaran agama.
        Feuerbach: religi tercipta oleh hakekat manusia sendiri, yakni egoisme.
    L. Feuerbach: religi tercipta oleh hakikat manusia sendiri. Allah adalah gambaran keinginan manusia. Allah tak lain dari apa yang diinginkan manusia.
       F. Nietzche: Konsep Allah dalam agama kristen adalah buruk, karena Allah dianggap sebagai Allah yang lemah. Ia berkesimpulan Allah itu sudah mati.
          Sigmund Freund: tiga fungsi Allah yang utama, yaitu
a) penguasa alam,
b) agama mendamaikan manusia dengan nasibnya yg mengerikan,
c) Allah menjaga agar ketentuan/peraturan budaya dilaksanakan.


Sumber materi :
Slide Presentasi Memahami Metafisika oleh Bapak Raja Oloan Tumanggor ( 16/09/2014 )
Slide Presentasi Aksiologi oleh Bapak Mikha Agus Widyanto, M.Pd ( 16/09/2014 )

2 komentar: