Hari Kedua, 16 September 2014
Hari kedua di blok filsafat ini saya mempelajari cabang-cabang dari filsafat.
sumber :https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUhoyV8OcKRDJFsvdVjN5jsXz38jngrQBPSGtqspnlJkFr1FKCzAW6hV9cJtxmIJsB2SGLQLLQIqDfQacTVA_wh3m1T8_Nd7GWWsAVhmPcmgpRwVRtmQNMRY-qmGPGSnCPa4UrNVplPqM/s1600/tales-de-mileto.jpg
Christian Wolff (1679-1754) : Logika,
Ontologi, Kosmoogi, Psikologi, Teologi Naturalis, Etika
sumber : http://images.fineartamerica.com/images-medium-large/baron-christian-von-wolff-granger.jpg
sumber : http://images.fineartamerica.com/images-medium-large/baron-christian-von-wolff-granger.jpg
Will Durant (The Story of Philosophy, 1962) : Logika Estetika, Etika, Politika, Metafisika
sumber :http://lifeondoverbeach.files.wordpress.com/2012/11/will-durant.jpg
Eerste Nederlandse Systematich Ingerichte Encyclopaedie : Metafisika, Logika, Epistemologi, Filsafat Ilmu, Filsafat Naturalis, Filsafat Kultural, Filsafat Sejarah, Estetika, Etika, dan Filsafat Manusia.
The World University
Encyclopedia: Sejarah filsafat, Metafisika,
Epistemologi, Logika, Etika, Estetika.
Cabang
Filsafat secara umum :
- Epistemologi:
Filsafat ilmu pengetahuan
- Metafisika:
Ontologi, Kosmologi, Teologi metafisik, Antropologi
- Logika:
Ilmu berpikir kritis
- Etika:
Filsafat tingkah laku
- Estetika:
Filsafat keindahan
- Aksiologi: Filsafat Nilai
- Filsafat
Khusus berbagai disiplin ilmu: Fils. Pendidikan, Fils. Agama, Fils. Hukum, Fils.
Ekonomi, dll.
EPISTEMOLOGIS
•
Etimologis: episteme (pengetahuan), logos
(kata, pikiran, percakapan, ilmu)
•
Epistemologi: kata, pikiran, percakapan ttg
pengetahuan atau ilmu pengetahuan.
•
Pokok
persoalan: sumber,
asal mula, sifat dasar, batas, jangkauan, validitas.
•
Pengetahuan
memiliki subjek, yakni yang mengetahui, dan objek yaitu sesuatu
yang ikhwalnya kita ketahui.
•
Pengetahuan
bertautan erat dengan kebenaran, krn demi kebenaran pengetahuan eksis.
Memang sulit mencapai seluruh kebenaran.
TIGA
JENIS PENGETAHUAN
• Pengetahuan
biasa: pra-ilmiah, karena
hasil pencerapan indrawi dan hasil pemikiran rasional yang masih harus diuji
lebih lanjut kebenarannya.
• Pengetahuan
ilmiah: diperoleh
lewat metode ilmiah dan dapat dijamin kepastian kebenarannya.
• Pengetahuan
filsafati: pemikiran
rasional yang didasarkan pada pemahaman dan pemikiran logis, analitis dan
sistematis.
ADAKAH
PENGETAHUAN YANG BENAR DAN PASTI?
Penganut
skeptisisme:
segala sesuatu dapat saja disangsikan kebenarannya.
Pegangannya
ungkapan Sokrates:
“Apa yang saya ketahui ialah bahwa saya tidak mengetahui apa-apa”.
Tidak
ada pengetahuan yang pasti.
Phyrro
(365-275SM), pencipta
skeptisisme sistematis pertama
Kita harus senantiasa menyangsikan
segala sesuatu, karena tidak ada yang benar-benar dapat diketahui dg pasti.
J.
Wilkins (1614-1672) dan J. Glanvill
(1636-1680):
membedakan pengetahuan tertentu yang sempurna dan pengetahuan tertentu yang
sudah pasti. Tak seorangg pun manusia dapat meraih pengetahuan sempurna karena
kemampuan manusia telah cacat.
David
Hume (1711-1776): serang dasar pengetahuan empiris.
Tidak ada generalisasi pengalaman yang dpt dibenarkan secara rasional.
Generalisasi induktif bukan suatu proses berpikir, tapi sekedar berharap.
Thomas
Reid (1710-1796): Menyanggah presuposisi sentral Hume
yang mengatakan bahwa kepercayaan kita yang sangat mendasar harus dibenarkan
oleh argumen rasional falsafati. Bukti rasional falsafati yang dikehendaki Hume
sesungguhnya tidak pantas dan tidak tepat, karena argumen rasional falsafati
akan terus menerus memerlukan argumen rasional falsafati tak terbatas.
Albert
Camus (1913-1960): Manusia berusaha menakar makna dari
sesuatu yang pada hakekatnya tak bermakna. Baginya, tidak ada makna, tidak ada
pengetahuan yang benar secara objektif.
KESASIHAN
PENGETAHUAN
Teori
kesahihan koherensi:
proposisi diakui sahih bila ia memiliki hubungan dengan gagasan proposisi
sebelumnya yang sahih.
Teori
kesahihan korespondensi: pengetahuan sahih, bila proposisi bersesuaian dengan
realitas, punya kaitan erat dengan kepastian inderawi.
Teori
kesahihan pragmatis: pengetahuan sahih bila proposisi punya kegunaan bagi
yang memiliki pengetahuan.
Teori kesahihan logikal: memiliki term
berbeda, tapi berisi informasi sama dan tak perlu dibuktikan lagi, mis. Siklus
adalah lingkaran, lingkaran itu bulat. => Lingkaran bulat tak perlu
dibuktikan kebenarannya.
AKSIOLOGI
Aksiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu axios (nilai) dan logos (ilmu) berarti nilai berkaitan dengan kegunaan.
Aksiologi
adalah cabang filsafat yang mempertanyakan bagaimana manusia
menggunakan ilmunya, ilmu yang membicarakan tujuan ilmu pengetahuan itu
sendiri. Kegunaan bagi kehidupan manusia, kajian tentang nilai-nilai,
khususnya etika.
Bagian
filsafat yang menaruh perhatian tentang baik dan buruk, benar dan
salah, serta tentang cara dan tujuan dari perbuatan manusia.
Aksiologi merumuskan suatu teori yang konsisten mengenai perilaku etis
Surisumantri : aksiologi merupakan teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang di peroleh.
Nilai yang dimaksud dalam aksiologi adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai
Aksiologi membedakan "yang ada" dengan nilai, membedakan fakta dan nilai.
Fakta : sesuatu yang ada secara nyata, berlansung begitu saja. Ditemui dalam konteks
deskripsi dan dilukiskan secara objektif
Nilai : sesuatu yang berlaku, sesuatu yang memikat atau menghimbau kita. Berperan dalam
suasana apresiasi.
deskripsi dan dilukiskan secara objektif
Nilai : sesuatu yang berlaku, sesuatu yang memikat atau menghimbau kita. Berperan dalam
suasana apresiasi.
Fakta selalu mendahului nilai.
Ciri-ciri nilai :
1. Nilai berkaitan dengan subjek
2. Nilai tampil dalam konteks praktis
3. Nilai menyangkut sifat yang ditambah oleh subjek pada sifat yang dimiliki oleh objek.
Macam-macam nilai :
1. Nilai ekonomis
2. Nilai estetis
NILAI MORAL
> memiliki kekuatan besar yang memaksa untuk menerimanya, walaupun bertentangan
dengan hasrat kecendrungan dan kepentingan pribadi kita.
dengan hasrat kecendrungan dan kepentingan pribadi kita.
> Setiap nilai memperoleh bobot moral bila diikut sertakan dalam tingkah laku moral.
Kejujuran sebagai nilai moral menjadi kosong, bila tidak diikut sertakan dengan nilai lain.
Kejujuran sebagai nilai moral menjadi kosong, bila tidak diikut sertakan dengan nilai lain.
Nilai dibagi 4 kelompok :
1. Nilai yang menyangkut kesenagan dan ketidaksenangan terdapat dalam objek yang
perpadanan dengan makhluk yang mempunyai indera.
perpadanan dengan makhluk yang mempunyai indera.
2. Nilai-nilai vitalitas perasaan halus, kasar, luhur dll.
3. Nilai rohani
4. Nilai religius
ada
hirarki dari pengelompokan diatas : nilai vital lebih tinggi dari nilai
kesenangan, nilai rohani lebih tinggi dari vital, dstnya.
Ciri-ciri nilai moral :
1. Berkaitan dengan tanggung jawab kita sebagai manusia
2. Berkaitan dengan hari nurani
3. Mewajibkan, misalnya nilai moral mewajibkan secara absolut
4. Bersifat formal, tidak terlepas dari nilai lain
Nilai bukan merupakan benda atau unsur dari benda, melainkan sifat, kualitas yang dimiliki objek tertentu yang dikatakan "baik"
Aksiologi dibagi dalam dua bagian :
1. Etika (filsafat etika), prinsip-prinsip dan konsep-konsep yang mendasari penilaian
terhadap perilaku manusia.
terhadap perilaku manusia.
2. Estika (filsafat keindahan) , prinsip-prinsip yang mendasari penilaian atas berbagai
bentuk seni, yang menkaji apa tujuan seni, peranan rasa dalam pertimbangan estetika,
bagaimana kita bisa mengenal karya besar seni.
bentuk seni, yang menkaji apa tujuan seni, peranan rasa dalam pertimbangan estetika,
bagaimana kita bisa mengenal karya besar seni.
OBJEKTIVITAS DAN SUBJEKTIVAS NILAI
>Nilai terkadang objektif dan terkadang subjektif
>Nilai dikatakan objektif apabila nilai-nilai tidak bergantung pada subjek atau kesadaran
yang menilai
yang menilai
>Nilai dikatakan subjektif apabila subjek berperan dalam memberikan penilaian dan
kesadaran manusia menjadi tolak ukurnya.
kesadaran manusia menjadi tolak ukurnya.
Peranan nilai :
1. Nilai merupakan objek sejati bagi tindakan manusia
2. Nilai mengarakan manusia dan memberi daya tarik bagi manusia dalam membentuk
dirinya melalui tindakan-tindakannya.
dirinya melalui tindakan-tindakannya.
3. Menata hunungan sosial dalam masyarakat.
4. Memperkuat identitas kita sebagai manusia.
Setalah sesi ini, kami mendiskusikan " nilai-nilai dari Universitas Tarumanagara" dan mempresentasikannya.
METAFISIKA
• Etimologis: meta
ta physika = sesudah fisika.
• Istilah
Andronikos dari Rhodes untuk 14 buku Aristoteles yg ditempatkan sesudah fisika
(8 buku). Aristoteles sendiri menyebut filsafat pertama (metafisika) dan
filsafat kedua (fisika).
• Beragam
arti metafisika:
> upaya mengkarakterisasi realitas
sbg keseluruhan.
>
usaha menyelidiki apakah hakikat yg berada di balik realitas.
>
(umum) pembahasan falsafati yg komprehensif mengenai seluruh realitas
atau segala sesuatu yang ada.
Pembagian
metafisika:
- Metafisika umum (ontologi)
- Metafisika khusus, yg meliputi : kosmologi, teologi metafisik, fils. Antropologi
1. METAFISIKA
UMUM
Membahas segala sesuatu yg ada
secara menyeluruh dg cara memisahkan eksistensi dari penampilann eksistensi
itu.
Tiga
Teori Ontologis
aa. Idealisme: ada sesungguhnya berada di
dunia ide, yg tampak nyata dalam alam indrawi hanyalah bayangan dari yang
sesungguhnya. Tokohnya :
sumber :http://images.fineartamerica.com/images-medium-large/1-george-berkeley-1685-1753-granger.jpg
I Kant (1724-1804): objek pengalaman ialah yg ada dalam ruang dan waktu, penampilan dr yang tak punya eksistensi dan independen di luar pemikiran kita.
sumber :http://www.faithinterface.com.au/wp-content/uploads/2009/05/kant.bmp

I Kant (1724-1804): objek pengalaman ialah yg ada dalam ruang dan waktu, penampilan dr yang tak punya eksistensi dan independen di luar pemikiran kita.
sumber :http://www.faithinterface.com.au/wp-content/uploads/2009/05/kant.bmp

Hegel (1770-1831): segala sesuatu yang ada adalah satu bentuk dr satu pikiran.
bb. Materialisme: menolak hal yg tak kelihatan. Ada
yang sesungguhnya adalah yg keberadaannya semata-mata material. Realitas ialah
alam kebendaan.
h

Leukippos
dan Demokritos
(460-370sM): realitas bukan hanya satu
tapi banyak unsur yg tak dpt dibagi (atom).


(460-370sM): realitas bukan hanya satu
tapi banyak unsur yg tak dpt dibagi (atom).
sumber :http://i.mlquotes.com/authors/Democritus.jpg
http://www.leukippos.org/Leukippos_Institute/About_files/Leukippos%20painting.jpg
Hobbes (1588-1679): seluruh realitas ialah materi yg tak bergantung pada pikiran kita. L.A.Feuerbach (1804-1872): material adalah realitas sesungguhnya, manusia bagian dari alam meteri itu.
http://www.leukippos.org/Leukippos_Institute/About_files/Leukippos%20painting.jpg
Hobbes (1588-1679): seluruh realitas ialah materi yg tak bergantung pada pikiran kita. L.A.Feuerbach (1804-1872): material adalah realitas sesungguhnya, manusia bagian dari alam meteri itu.
cc. Dualisme: tipe fundamental substansi adalah materi (secara fisis) dan mental
(tdk kelihatan scr fisis). Harus dibedakan dengan monisme dan pluralisme
(teori ttg jumlah substansi).
Metafisika
khusus (teologi metafisik)
• Kosmologi: (kosmos=dunia/ketertiban, logos=kata,
ilmu) percakapan ttg alam/ketertiban paling fundamental dr seluruh realitas.
Memandang alam sebagai totalitas dari
fenomena.
Yg disoroti: ruang dan waktu,
perubahan, kebutuhan, keabadian dg metode rasional.
• Teologi
metafisik: dikenal dg
theodicea yg membahas kepercayaan pd Allah di tengah realitas kejahatan
yg merajalela di dunia.
Membahas eksistensi Allah lepas dari
kepercayaan agama. Beberapa tokoh Anselmus, Descartes, Thomas Aquinas, I.Kant
membuktikan Allah ada dg bukti rasional sbb:
© Argumen Ontologis: semua manusia punya ide tentangg Allah.
Realitas lebih sempurna dari ide. Tuhan pasti ada dan realitas adanya pasti lebih
sempurna dr ide manusia ttgTuhan.
© Argumen Kosmologis: setiap akibat pasti punya sebab.
Dunia (kosmos) adalah akibat. Penyebab adanya dunia ialah Tuhan.
© Argumen Teleologis: Segala sesuatu ada tujuannya.
Seluruh realitas tidak terjadi dengan sendirinya. Pengatur tujuan adalah Tuhan.
© Argumen Moral: Manusia bermoral karena dapat
membedakan yang baik dan buruk. Dasar dan sumber moralitas adalah Allah.
• Filsafat Stoa : panteistis – segala sesuatu
dijadikan oleh kekuatan ilahi atau kekuatan alam. Spinoza melihat segala sesuatu
yang ada adalah Allah. Skeptisisme sebaliknya meragukan adanya Allah.
• David Hume: Tidak ada bukti yang benar-benar
sahih yang membuktikan Allah ada. Hume menolak Allah dan kebenaran agama.
• Feuerbach: religi tercipta oleh hakekat manusia
sendiri, yakni egoisme.
• L. Feuerbach: religi tercipta oleh hakikat manusia
sendiri. Allah adalah gambaran keinginan manusia. Allah tak lain dari apa yang
diinginkan manusia.
• F. Nietzche: Konsep Allah dalam agama kristen
adalah buruk, karena Allah dianggap sebagai Allah yang lemah. Ia berkesimpulan
Allah itu sudah mati.
•
Sigmund Freund: tiga fungsi Allah yang utama, yaitu
a)
penguasa alam,
b)
agama mendamaikan manusia dengan nasibnya yg mengerikan,
c)
Allah menjaga agar ketentuan/peraturan budaya dilaksanakan.
Sumber materi :
Slide Presentasi Memahami Metafisika oleh Bapak Raja Oloan Tumanggor ( 16/09/2014 )
Slide Presentasi Aksiologi oleh Bapak Mikha Agus Widyanto, M.Pd ( 16/09/2014 )
Slide Presentasi Memahami Metafisika oleh Bapak Raja Oloan Tumanggor ( 16/09/2014 )
Slide Presentasi Aksiologi oleh Bapak Mikha Agus Widyanto, M.Pd ( 16/09/2014 )
blognya rapi nih hehehe gua kasih nilai 84 ya :)
BalasHapusThank you Jeannyver :D
Hapus